BIJAK ONLINE (SOLOK)-Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan kehidupan beragama serta berbudaya menjadi tema sentral yang dikupas dan diperdebatkan oleh Calon Wakil Walikota Solok di Kubuang Tigo baleh, Sabtu  (21/11) dalam rangkaian debat publik tahap kedua yang diselenggarakan oleh KPU Kota Solok.

Seperti sebelumnya, KPU Kota Solok kembali memfasilitasi masa pendukung dengan menyediakan kuota sebanyak 200 orang bagi masing-masing paslon. Ini merupakan yang paling banyak diantara daerah lain yang menyelenggarakan Pilkada serentak desember mendatang.

Ketua KPU Kota Solok, Budi Santosa mengatakan debat publik merupakan sebuah media referensi bagi masyarakat kota solok sebagai pertimbangan untuk menentukan pilihan pada tanggal 9 desember mendatang.


“Masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin dengan mendalami visi dan misi serta program yang dibawa oleh setiap kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota,” kata, Budi Santosa.


Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak dapat hadir menyaksikan lansung debat publik, kata Budi, KPU kota Solok juga bekerjasama dengan media baik cetak maupun elektronik.


Dalam debat publik kedua yang dikhususkan untuk calon wakil walikota, KPU Kota Solok mendatangkan Moderator untuk mengatur jalannya debat, Eka Vidya Putra, S.Sos yang merupakan dosen Sosial politik Universitas Negeri Padang.


Debat kandidat yang terdiri dari lima sekmen tersebut diantaranya penyampaian visi dan misi serta program terkait tema yang diangkat, penajaman visi dan misi kandidat melalui pertanyaan yang sudah disiapkan oleh tim pakar, pemecahan persoalan-persoalan krusial terkini di Kota Solok, sekmen tanya jawab dan closing statement.


Calon nomor urut 1, Ir. Reinier mengatakan Sumber Daya Manusia Masyarakat kota solok masih belum maksimal terutama dibidang perekonomian yang ditandai dengan sulitnya lapangan pekerjaan dan ini perlu menjadi perhatian kita bersama.


“Banyak masyarakat yang mengambil profesi sebagai tukang ojek karena tidak memiliki keahlian usaha lainnya bahkan bahkan kaum wanita juga banyak yang mengojek atau juga karean tidak adanya modal untuk usaha,” ujar, Reinier.


Ditambahkan reinier kedepan kita akan membekali masyarakat dengan keahlian-keahlian usaha seperti menjahit dan usaha lainnya.


“Akan kita berikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat dan akan kita  bantu permodalan yang dibutuhkan sehingga home industri atau usaha kecil menengah akan menjadi kekuatan ekonomi daerah,” ungkap reinier.


Sedangkan calon wakil walikota Solok nomor urut 2, Jon Hendra mengungkapkan sesuai RPJPD kota Solok tahun 2005 hingga 2015 solok diproyeksikan  menjadi kota perdagangan, jasa dan pendidikan di wilayah sumatera tengah.


“Untuk mewujudkan misi tersebut, kita perlu mengevaluasi sudah sejauh mana perkembangan kota solok dari tahun 1970 hingga saat sekarang ini yang sudah menginjak usia 45 tahun,” terang jon Hendra.


Era globalisasi, tambah Jon Hendra, menjadi tantangan tersendiri bagi kota solok dan kita harus siap berkompetisi .


“perlu memperkuat reformasi birokrasi untuk membangun aparatur pemerintah yang profesional dan melayani masyarakat sepenuh hati, membenahai sistim pelayanan publik yang lebih berpihak pada masyarakat terutama dibidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar dan peningkatkan produktifitas dan kapasitas masyarakat terutama melalui ekonomi kerakyatan,” jelas, Jon Hendra.


Sementara itu, Calon Wakil Walikota Solok nomor Urut 3, Alfauzi bote menegaskan SDM yang berkualitas di lingkugan masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat sebagai wujud nyata Wajar 12 tahun.


“perlu juga ditunjang dengan pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan yang memadai di Kota Solok,” tutur, Alfauzi.


Selain itu, perlu juga dilakukan peningkatan  SDM di lingkungan pemerintahan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan propesional.“Peningkatan kapasitas, responsibilitas aparatur pemerintahan yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan,” beber, Alfauzi.


Debat publik yang sebelumnya berlansung biasa-biasa saja akhirnya menjadi seru ketika memasuki sekmen tanya jawab dimana masing-masing calon wakil walikota diberi kesempatan untuk bertanya sesama sesama calon walikota lainnya. Saling sentil tak terhelakkan dan memancing sorak-sorai pendukung. Bahkan situasi di Gedung Kubung Tigo Baleh semakin “Panas”, ketika Jon Hendra menuding Zoro adalah penjahat perang



Terutama ketika calon Wakil Walikota nomor urut 2, Jon Hendra menanyakan hal terkait nama singkatan pasangan nomor urut 1 yang memakai sebutan “Zoro” yang dinilai tidak mencerminkan adat, tatakrama dan etika masyarakat Kota Solok. “kita tahu Zoro itu kalau diluar negeri merupakan penjahat perang, memakai samurai dan perampok,” kata, Jon Hendra


Menanggapi hal tersebut, calon walikota nomor urut 1, Reinier menegaskan bahwa zoro hanyalah sebuah nama atau singkatan yang kebetulan sama dengan tokoh atau legenda diluar negri.  Karena seperti diketahui Zoro adalah pahlawan yang membela rakyat miskin, serta menghancurkan kezaliman para penjajah di Meksiko, sekilah kisah Zoro memang mirip dengan legenda si Pitung“Zoro itu singkatan dari Zul Elfian Oke Reinier Oke namun Secara kebetulan terkait dengan tokoh legendaris di daratan Meksiko sana, dari film yang kita lihat, ketika ada ketidak adilan disuatu tempat disitulah datang tokoh zoro untuk membela kebenaran, mudah2 kehadiran zoro di kota Solok akan menjadi penyelamat,” pungkas, Reinier.


Tak puas sampai disitu , Jon Hendra menambahkan kalau dilihat dari visi, misi dan program yang dibawa oleh nomor urut 1 yang identik dengan nilai-nilai religius, namun zoro tidak identik dengan keislaman. “Kalau ingin menjadi penyelamat kenapa tidak dari dulu, kenapa harus mulai sekarang, kan pasangan saudara sebelumnya merupakan salah satu pasangan kepala daerah di Kota Solok,” balas, jon Hendra.


Mendapat tanggapan seperti itu, Calon Walikota Solok nomor urut 1, Reinier kembali menegaskan tidak ada satupun agama yang mengajarkan hal-hal yang negatif pasti mengajarkan kebaikan terutama islam. “Nabi kita tidak pernah mengajarkan hal-hal yang berbau tidak baik namun hal yang paling miris pada hari ini ada yang mengaku beragama Islam namun melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Islam,” jawab, Reinier.


Meskipun debat berlansung panas terutama antara calon walikota nomor urut 1, reinier dan calon walikota nomor urut 2, Jon Hendra namun masing-masing calon wakil walikota tetap menjaga sportifitas dengan saling bersalaman dengan yang lain. Masing-masing kandidat bersama pasangan calonnya menutup debat kedua dengan berfoto bersama dengan KPU kota Solok dan tamu undangan lainnya.(Wan/Van)

google+

linkedin