SAYA yakin dan percaya, kalau kini kondisi Muslim Kasim dan Sadiq Pasadique lagi galau memikirkan partai yang akan mengusungnya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, yang batas akhirnya, 29 Juli 2015. Kenapa? Karena calon gubernur yang sudah mendapatkan partai yang telah diekpos diberbagai media soslal dan cetak, baru IP-NA dan menyusul FB-SR. 

Yang tersisa hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumbar yang sebelumnya diperkirakan bakal berkoalisi dengan Partai Golkar Sumatera Barat. Tapi, sejak Kamis, 23 Juli 2015 malam, ternyata Agung Laksono dan Ical yang sebelumnya bersiteru, telah sepakat mengusung pasangan Fauzi Bahar dan Syamsu Rahim.

Konon kabarnya, tiga hari yang lalu, Selasa 21 Juli 2015 lalu, Sadiq Pasadique dikabarkan bertemu dengan Irwan Prayitno di Istana Gubernur Sumatera Barat. Dari bisik-bisik, katanya Sadiq Pasadique menawarkan diri untuk perpasangan dengan Irwan Prayitno, meskipun dia tahu kalau Irwan Prayitno telah akan berpasangan dengan Nasrul Abit yang pandai "merayu" petinggi Partai Gerindra untuk mendukung dirinya. Padahal, Nasrul Abit sendiri masih berstatus sebagai pengurus di Partai Demokrat. Tapi yang namanya politik, ya bisa-bisa saja berubah setiap saat, tergantungan kepentingan dari yang bermain politik.

Dari istana gubernur pun terdengar juga bisik-bisik. Katanya, bagi Irwan Prayitno yang jelas sekarang telah terjalin hubungan harmonis koalisi partai antara PKS dan Gerindra. Masalah bagal siapa yang akan ditetatpkan Partai Gerindra sebagai wakilnya, terserah kebijakan Partai Genrindara yang dipusat. Yang jekas sekarang, Partai Gerindra yang dipusat telah merokemndasikan Nasrul Abit sebagai calon wakil gubernur.

Bagaimana dengan Muslim Kasim? Memang sangat sulit mencari informasi yang sahih dan bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa bulan lalu ada partai yang akan mendukung mantan Bupati Kabupaten Padang Pariaman tersebut. Tapi sayangnya, Partai Golkar Sumbar tak pula memberikan dukungan atau kepercayaan, meskipun Muslim Kasim telah didukung elit Minang yang berdomisili di Ibukota Jakarta.

Kemudian, duukungan moral itu, tak tanggung-tangung pula, ada dukungan dari istri Wakil Presiden Yusuf Kalla, Iuk Mufida JK  yang kebetulah Orang Lintau Kabupaten Batusangkar. Yang lebih menariknya,  ada pula dukungan dari mantan Gubernur Sumbar, Ir Azwar Anas, mantan Walikota Padang Syahrul Ujud dan yang hebatnya lagi ada pula dukungan berupa surat tertulis dari tokoh nasional, Syfari Maarif. 

Kini, jelas Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim yang akan berakhir masa jabatnya, 15 Agustus mendatang lagi kasak-kusuk mencari dukungan dengan lobi-lobi politik tingkat tinggi. Kemudian, yang galau dan risau tak hanya Muslim Kasim, tetapi timses dan tim relawannya, yang secara terbuka telah pasang badan menyatakan dukungan. Bahkan, ada yang secara diam-diam bermain kartu yoker, asalkan tanduak eee lai makan, dengan men-share kartu ucapan selamat dari Muslim Kasim yang sudah populer dengan sebutan MK.

Dari bisik-bisik para pialang dan timses dan tim relawan yang hanya mementingakan dirinya pribadi, ada terungkap kata-kata yang meragukan juga. Katanya bagi MK, meskipun tak mendapatkan partai untuk maju, yang penting ada kandidat yang mampu mengalahkan Irwan Prayitno. Bahkan ada juga yang menyebut-nyebut, MK siap saja hanya dua tahun jadi gubernur dan selanjutnya diserahkan ke wakilnya, asal bisa mengalahkan IP. Bagaimana cerita yang sebenarnya, alahualam bisawab. (penulis waratwan tabloid bijak).

google+

linkedin