Tampak pada gambar sebuah pohon tumbang di Jalan Latsitarda, Kelurahan VI Siku, Kecamatan Lubuk Sikarah, membuat warga yang tinggal di RT 01/03 dan RT 03/02 dibantu petugas BPBD membersihkan bekas pohon tumbang tersebut


BIJAK ONLINE (SOLOK)-Cuaca terik dan panas, berubah menjadi gelap, awan hitam tebal menyelimuti Kota Solok, Minggu (26/7) lalu. Kemudian selang beberapa menit kemudian, hujan eEs disertai dentuman petir berkali-kali menggelegar. 

Fenomena alam tersebut menyebabkan sejumlah pohon bertumbangan, puluhan lapak pedagang melayang dibawa angin ribut, serta puluhan baliho bakal calon kepala daerah porak-poranda dibuatnya. Selain itu pohon kelapa yang tumbang menimpa kabel listrik dan warung sembako, menjadikan Kota Solok gelap karena listrik padam. Kejadian tersebut berlangsung dua jam sekitar pukul 15.00 WIN hingga pukul 17.00 WIB.


Walaupun tak ada korban jiwa, fenomena yang hadir mendadak tersebut berhasil membuat warga Kota Solok panik, bagaimana tidak, situasi masyarakat yang sedang sibuk beraktivitas, terpaksa berhenti, terlebih para pedagang sekitar Pasar Raya Solok, dibuat sibuk melipat lapak daganganya, para pedagang kocar kacir mengejar tenda mereka, yang terbang dibawa angin ribut.

 Sementara itu di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, saat proses pendaftaran Balon Walikota dan wakil walikota solok, Zul Elfian-Reinier di kantor Komisi Pemiliha Umum, terpaksa terhenti, suara petir yang menggelager diikuti hujan lebat dan angin kencang, mengngagu proses pendaftaranya.  Karena situasi yang penuh dikarenakan banyaknya warga yang hadir menyebabkan kantor KPU padat dan sesak. Setelah dua jam barulah proses pendaftaran dilanjutkan kembali.

 Pohon-pohon bertumbangan paling banyak terjadi di badan jalan, yakni, Kecamatan Lubuk Sikarah, tepatnya di depan Masjid Lubuk Sikarah, menyebabkan arus lalu lintas terhambat, dan macet sepanjang 1 Km pun tak dapat dihindari. “Angin kencang tadi, membuat pohon tumbang, sehingga macet terjadi, kami dari BPBD mengandalkan mesin potong shinso untuk membelah material pohon yang berat tersebut, sehingga lebih cepat dibersihkan,” kata Erfan selaku petugas BPBD Kota Solok.

Tak hanya itu, pohon tumbang juga menimpa kabel listrik dan warung sembako milik Leo (44), warga setempat, di Jalan Latsitarda, Kelurahan VI Siku, Kecamatan Lubuk Sikarah, membuat warga yang tinggal di RT 01/03 dan RT 03/02, menjadi gelap tanpa listrik, hingga tadi malam, warga setempat belum menikmati listrik. 

Sementara itu Adi warga Lubuk Sikarah, mengatakan, badai yang menerjang, bukan fenomena alam biasa, dimana turun hujan es, angin kencang, serta hujan lebat, “ini bukan badai biasa, padahal tadi itu cuaca panas terik, tiba-tiba berubah drastis, yang paling mengerikan suara petir yang menyambar cukup keras dan berulang kali, begitu juga dengan hujan es yang berbahaya, maka dari itu saya suruh keluarga saya semuanya tak keluar dari rumah sampai cuaca kembali normal,” kata Adi. 

Kepala BPBD Kota Solok, Ori Affilo mengatakan cuaca ektrim tersebut merupakan musim pancaroba, yang merupakan peralihan dari musim panas ke musim lembab, “kalau pancaroba memang seperti ini, keadaan alam, cuaca tak menentu, dan sulit diprediksi datangnya, oleh sebab itu kami pihak BPBD, berusaha semaksimal mungkin mengerahkan bantuan yang optimal kepada masyarakat,” kata Ori, Senin (27/7). 

Ditambahkan Ori, masyarakat diminta waspada bencana alam, terutama angin kencang, yang kemungkinan berubah menjadi angin ribut atau angin puting beliung,” jika ada angin kencang, masyarakat harus waspada dan segera menyelamatkan diri, carilah tempat dengan sudut rumah, karena pola angin adalah menarik keatas,” tambah Ori (wan/van)

google+

linkedin