BIJAK ONLINE (Padang)-Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya, Benny Mucktar menilai kebijakan Dirjen Bina PU Marga Kementerian PU kacau balau. Alasannya, karena masyarakat Dharmasraya sudah berharap sangat dan bahkan  sudah merelakan tanahnya dimanfaatkan untuk rencana pembangunan Jembatan Sungai Dareh dua, tapi faktanya sampai sekarang belum ada tanda-tanda pembangunan. 

"Ach, payah tu pak Dirjen PU Bina Marga, yo bana kacau balau," kata Sekda Dharmasraya, Benny Mucktar ketika dihubungi Tabloid Bijak, Rabu, 29 Juli 2015.

Menurut Benny Muchktar,  semula Dirjen PU Bina Marga menjanjikan pembangunan Jembatan Sungai Daerah Dua dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk membebaskan lahan yang terpakai sama proyek. "Kini, semua pembebasan lahan masyarakat sudah beres, dan tak ada lagi masalah, tapi proyek jembatan yang dijanjikan masih saja dalam mimpi," kata mantan Wakil Walikota Payakumbuh ini.

Kemudian, kata Benny Muchtar, Pemerintah Dharmasraya telah menyurati Dirjen PU Bina Marga untuk mempertanyakan masalah proyek jembatan Sungai Dareh tersebut. Soalnya dulu dijanjikan proyek itu akan dimulai, April 2015 lalu. "Saya juga mau menjawab apa kepada masyarakat masalah pembangunan Jembatan Sungai Dareh Dua tersebut," tambahnya.

Secara terpisah, Ketua Hubungan LSM dan Ormas, LSM Mamak Ranah Minang, Zainul menjelaskan, anggaran perencanaan proyek tersebut senilai Rp 809.325.000 dan sudah berjalan karena sudah ada persetujuan pemerintah pusat, 2015 lalu.

Sedangkan untuk anggaran pembangunan Jembatan Sungai Dareh Dua tersebut senilai Rp 300 miliar dan dulu dijanjikan proyek akan ditender 2015 ini. "Tapi saya mendapat informasi dari Staker Wilayah II, kalau Dirjen PU Bina Marga meminta agar biaya membuat jembatan itu dievaluasi lagi, karena menurut Dirjen PU Bina Marga, agar ada kajian pembanding dari anggaran biaya jembatan itu," katanya.

Konon kabarnya, Dirjen PU Bina Marga mengurangi anggaran baiaya Rp 300 miliar menjadi Rp 90 miliar. "Penurunan anggaran itu disyinyalir ada permianan dan tujuan tertentu untuk sekelompok pengusaha kontraktor di Sumatera Barat," kata Zainul.

Sementara anggaran perencanaan proyek itu sudah jalan dengan anggaran Rp 809.325.00 dan ada tertera dalam DIPA kalauanggaran pengawasa proyek Jembatan Sungai Dareh Dua itu RP 2 miliar lebih kurang. "Persoalan penundaan proyek ini patut dicurigai," tegas Zainul yang terkenal sebagai aktifis LSM yang vokal.  

Seharusnya juga, kata Zainul, kalau ada perubahan tentang perencanaan jembatan Sungai Dareh tersebut, Kimprasjaltarkim, Suprapto memberikan kepada Gubernur Sumbar. "Saya melihat, pak Suprapto sengaja moabok-obok pak gub dan maambiak muko," kata putra Air Haji Pesisir Selatan ini.  

Sementara Dirjen PU Bina Marga, Hedyanto dari beberapa kali dihubungi melalui handphonenya tidak merespon, meskipun handphonenya dalam kondisi on. Begitu juga Kepala DInas Kimprasjaltarkim, Suprapto. (PRB)

google+

linkedin