PETA  politik di Sumatera dalam menentukan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan megadu peruntungannya di Pilgub Sumbar, masih bagaikan bola liar yang setiap saat menggelinding sesuai arah jarum jam.

Jika sebelumnya, Golkar Sumbar menetapkan Fauzi Bahar berpasangan dengan Syamsu Rahim, ternyata ketika pasangan ini dibawa berunding ke partai berkoalisi, pasangan FB-SR menemukan jalan buntu terhalang tembok yang kokoh bagaikan tembok di negeri Cina.

Lobi demi lobi dan dialog pun mencair dan Golkar Sumbar akhirnya mengalah demi menjaga keutuhan koalisi dan akhirnya pasangan gubernur dan wakil gubernur disepakati pasangan Sadiq Pasadique dengan Fauzi Bahar, sebagaimana yang diusulkan Partai Nasdem Sumatera Barat yang di share politisi Partai Nasdem, Apris Yaman anggota DPRD Provinsi Sumbar. Kemudian yang mengarahkan pasanga SP-FB itu konon katanya dari Surya Paloh.

Tapi, penetapan ini pun diangap final seratus persen, karena masih ada juga partai koalisi yang tak sesuai atau setuju dengan pasangan SP-FB. Waktu masih tersisa dua hari lagi untuk mendaftarkan pasangan bakal calon.

Sementara pasangan Irwan Prayitno dengan Nasrul Abit koalisi PKS dengan Gerindra, masih belum mendaftarkan ke KPU dan kemungkinan terjadi pergantian nama figur untuk posisi wakil gubernur bisa saja berubah, karena yang berkoalisi partai dan bukan antara Irwan Prayitno dengan Nasrul Abit, tetapi antara PKS dengan Gerindra. 

Kondisi ini, kian membuat timses dan tim relawan kedua figur dan partai bertambah risau dan galau. Tapi yang namanya politik, tentu ada dinamikanya bagaikan bola liar yang bergelinding di padang rumput yang luas.

Yang menarikya lagi, ada manuver-manuver politisi dengan meniupkan Fauzi Bahar bakal berpasangan dengan Muslim Kasim yang sudah populer dengan sebutan MK. Konn pasangan ini diusung PPP Sumbar. Bagaimana yang sebenarnya, masih tersisa waktu hingga, 28 Juli 2015, sesuai batas waktu KPU.(Penulis wartawan Tabloid Bijak).

google+

linkedin