DIARAK bagaikan raja. Begitulah kondisi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dan Fauzi Bahar ketika mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, di Jalan Pramuka Kota Padang, Selasa, 28 Juli 2015.

Suasan semarak dan meriah, karena pasangan MK-FB sebelum masuk halaman KPU Sumbar, diarak dengan menggunakan alat musik tambur dan diiringan ratusan pendukung dan terlihat Muslim Kasim dan Fauzi Bahar selalu tersenyum menyapa pendukungnya yang telah berjejer di sepanjang jalan, serta  di halaman KPU Sumbar.

Namun dibalik kemeriahan arak-arakan tersebut, ada persoalan menarik yang menimbulkan berbagai pertanyaan. Kenapa? Karena sebelumnya beredar informasi, kalau pasangan Muslim Kasim dan Fauzi Bahar akan diusung sembilan partai berkoalisi dengan sebutan Sumbar Bangkit. Tapi faktanya berdasarkan data  di KPU Sumbar, ternyata pasangan Muslim Kasim dan Fauzi Bahar, hanya diusung empat partai yang memenuhi persyaratan ketika mendaftar. Keempat partai tersebut, PAN, PDI-P, Nasdem dan Hanura.

Lantar timbul pertanyaan, ada apa dengan PPP, Golkar, Demokrat, PKB dan PBB, yang tak muncul dan juga tak memenuhi persayaratan sebagai partai pengusung. Golkar misalnya, hanya dihadiri oleh Ketua DPD Golkar Sumbar, Irwan Hendra Rahim kubu Ical dan tak terlihat Yan Hiksas dari Kubu Agung Laksono. Sedangkan PPP hanya dihadiri ketua partai tanpa sekretaris. Sementara PBB dan PKB, konon kabarnya tak muncul sama sekali.

Sehari sebelumnya, Senin, 27 Juli 2015, pasangan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit yang diusung PKS-Gerindara telah mendaftar.

Setelah mendaftar, terlihat Fauzi Bahar meminta timses dan pendukungnya untuk mencopot baliho berukuran satu meter yang telah dipasang di pepohonan di depan Kantor KPU Sumbar.

Dari bisik-bisik dilapangan, konon kabarnya, Fauzi Bahar meminta baliho berukuran kecil itu dicabut semuanya, karena di baliho itu terlihat  ada logo tanda gambar sembilan partai, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, Nasdem Hanura PDI-P, PKB dan PBB.

Konon kabarnya, SBY sebagai petinggi Partai Demokrat sempat berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Sumbar. Muslim Kasim melalui handphone.

Yang hebatnya lagi, handphone petinggi partai yang katanya berkoalisi di Sumbar Bangkit, saat dihubungi ada yang tak aktif dan ada juga yang tak diangkat. Kemudian ada juga kata-kata, silahkan menunggu, nomor telepon yang dituju sedang dialihkan. Hasilnya juga tak bisa berkomunikasi. Ada apa?.

Konon khabarnya, ada yang tak klop pembicaraan antara calon gub dan wagub dengan petinggi partai.  (Penulis wartawan tabloidbijak).

google+

linkedin