BATAS akhir pendaftaran bakal calon Gubernur Sumbar  pada Pilgub yang dijadwalkan serentak, 9 Desember 2015, telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, 28 Juli 2015 mendatang.

Dari beberapa figur yang akan mengadu keperuntungan di Pilgub Sumbar, baru Irwan Prayitno yang akan berpasangan dengan Nasrul Abit Bupati Pesisir Selatan yang telah berterang-terang menyebutkan partai koalisinya, yakni PKS dan Gerindara dengan jumlah 15 kursi

Sedangkan bakal calon Muslim Kasim yang telah digembor-gembrotkan bakal berpasangan dengan Sadiq Pasadique, sampai saat ini belum jelas partai yang akan mengusungnya dan masih dalam tahap lobi ke lobi saja.

Kemudian, antara Mulyadi dengan Fauzi Bahar ada komitmen diantara mereka berdua tentang penentuan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Perjanjiannya itu berupa, siapa yang banyak mendapat dukungan kursi di DPRD Provinsi Sumbar, maka dialah yang jadi calon gubernurnya.

Sementara Mulyadi anggota DPR RI, telah disebut-sebut bakal di dukung Partai Demokrat  (8 kursi), PDI-Perjuangan (4 kursi), Hanura (5 kursi) PKB (1 kursi) dan PBB (1 kursi). Jadi jumlah kursi Mulyadi sudah 19 orang.

Fauzi Bahar, konon kabarnya bakal didukung Partai Amanat Nasional (PAN) Sumbar (8 kursi) dan Partai Nasden Sumbar (8 kursi) daru berjumlah 16 orang.

Kemudian,  Fauzi Bahar juga disebut-sebut sudah melakukan dialog politik dengan Partai Golkar Sumbar  yang punya 9  kursi  dan PPP Sumbar yang mempuyai 8 kursi dan jumlahnya 17. Jika dijumlah dukungan kursi untuk Fauzi Bahar, maka mantan Walikota Padang ini akan mengantongi dukungan PAN-Nasdem (16) dan Golkar-PPP 17 kursi, menjadi 33 kursi dan otomatis Fauzi Bahar yang jadi calon gubernur dan Mulyadi wakil gubernur.

Yang menariknya, jika koalisi Sumbar bangkit ini teralisasi, maka Muslim Kasim yang katanya akan berpasangan dengan Sadiq Pasadique akan gigit jari karena tak mendapatkan dukungan dari partai. Jadi peluang Muslim Kasim hanya dari koalisi Partai Golkar 9 kursi dan PPP 8 kursi dengan jumlah 17 kursi.

Kemudian, rencana koalisi Partai Golkar dan PPP Sumbar, juga tidak menginginkan Muslim Kasim berpasangan dengan Sadiq Pasadique dan PPP Sumbar lebih cendrung Muslim Kasim dengan Syamsu Rahim Bupati Kabupaten Solok. Alasannya, karena Syamsu Rahim punya dukungan di Kota Sawah Lunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Dhamasraya dan Solok Selatan.

Khsusus untuk Sadiq Pasadique di matan PPP Sumbar sebaiknya dijadikan calon Sekretaris Daerah Sumbar, karena Bupati Tanah Datar ini masih PNS aktif.  Bagi PPP Sumbar, Gubernur Sumbar mendatang juga asal jangan Irwan Prayitno. 

Khusus untuk Partai Golkar, Muslim Kasim konon kabarnya telah mendapat restu dari Partai Golkar kubu Agung Laksono dan bagaimana dengan Partai Golkar kubu Ical? Masih kabur.

Jadi peluang Muslim Kasim untuk mendapatkan partai pendukung sangat ditentukan koalisi antara Partai Golkar dengan PPP, dengan catatan Muslim Kasim seratus persen didukung Partai Golkar Kubu Agung dan Kubu Ical. Apa mungkin?

Dari bisik-bisik dan kicauan burung dari para politisi PPP Sumbar, penentuan sikap partai akan diputuskan, 25 Juli 2015 mendatang. Soalnya, PPP Sumbar tidak ada mempunyai kandidat yang akan didukung.  Dukungan PPP Sumbar akan melihat figur calon yang akan mampu mengalahkan Irwan Prayitno. (penulis wartawan bijak).

google+

linkedin