Bupati Solok, Syamsu Rahim, tampak berdialog dengan msyarakat Koto Sani yang ada di rantau dan yang di kampuang halaman pada acara Mubes IKKS dan disaksikan Ketua LKAAM Kabupaten Solok, H. Syafri Dt Siri Marajo


BIJAK ONLINE (SOLOK)-Bupati Solok, H. Syamsu Rahim, menghadiri acara Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Koto Sani (IKKS), nagari Koto Sani, kecamatan X Koto Singkarak, Jum’at lalu, bertempat di SD Negeri 21 Koto Sani. 

Selain Bupati Syamsu Rahim, tampak hadir pada acara tersebut, Camat X Koto Singkarak, Irwan Effendi, Walinagari Koto Sani, Deswandi, Tokoh Masyarakat setempat yang juga Ketua LKAAM Kabupaten Solok, Syafri Dt. Siri Marajo dan para perantau asal nagari Koto Sani.

Ketua Panitia, Dalmilus Arnas, dalam laporannya menyebutkan bahwa Mubes IKKS diikuti oleh para tokoh masyarakat, niniek mamak serta para perantau asal daerah setempat serta seluruh warga nagari sempat hadir. Semenara tujuan dari acara Mubes IKKS adalah utuk meningkatkan kebersamaan dan menjalin tali silaturrahmi antara masyarakat Koto Sani baik yang ada di rantau maupun di nagari. Sementara suksesnya acara didukung oleh sumbangan dari para perantau maupun masyarakat nagari Koto Sani. 

Sementara Ketua LKAAM Kabupaten Solok yang juga tokoh masyarakat Koto Sani, H. Syafri Dt Siri Marajo dalam sambutannya berharap dengan adanya Mubes IKKS ini bisa tambah menjalin persaudaraan yang lebih erat lagi antara masyarakat yang ada di kampuang dan yang ada di nagari untuk bersinergis membangun nagari kedepannya. “Mari kita merajut tali silaturahmi dan kepedulian sosial antara masyarakat baik perantau maupun yg ada di nagari dalam membangun nagari kedepannya dan mari kita singkirkan hal hal yg dapat memecah persatuan diantara kita,” tutur Syafri Dt siri Marajo.

Bupati Solok, H. Syamsu Rahim, dalam arahannya menyampaikan bahwa kedepannya agar IKKS ini akan terus hidup jangan sampai mati suri karena  terakir mubes IKKS digelar  tahun 1968. “Salah satu hikmah dari Idul Fitri adalah bisa berkumpul orang dari rantau dan yang ada di nagari untuk membahas rencana pembangunan di nagari dan kekurangannya. Sebab tanpa dukungan dan sumbangsih dari para perantau, nagari juga lambat perkembangannya karena kalau mengharapkan dari APBD Kabupaten Solok sangat terbatas,” jelas Syamsu Rahim. 

Yang terjadi saat ini di nagari adalah kurangnya kepedulian terhadap masyarakat dan pemimpin. “Mari kita tingkatkan terus komunikasi antar masyarakat Koto Sani baik yang di rantau maupun yg ada di kampung karena dengan musyawarah kita dapat duduk bersama dalam memecah kan segala permasalahan yang ada di dalam nagari kita ini,” ajak Syamsu Rahim (wandy) 

google+

linkedin