BIJAK ONLINE-Seandainya Mr P dan Miss V tidak berhubungan dengan otak, maka persetubuhan akan merupakan hubungan mekanis/spontan yang sama sekali tidak menarik, tapi ini mungkin sangat effisien, karena ereksi, ejakulasi dan orgasme dapat tercapai sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh tiap pasangan suami-isteri.
Satu-satunya yang menyebabkan hubungan seksual suami-isteri sebagai hubungan yang membahagiakan adalah otak. Tetapi sebaliknya otakpun dapat juga menjadi sumber ketidak puasan dalam hubungan ini.
Seandainya kemampuan seksual manusia diperoleh secara tidak sadar, semua emosi yang menyebabkan kebahagiaan akan hilang. Dan hilangnya emosi yang memungkinkan hubungan seks sebagai sumber kebahagiaan jelas menyebabkanimpotensi bagi para pria dan Frigiditas bagi wanita. dan bahkan beberapa wanita sudah mengalami frigiditas sebelum menikah, karena seorang wanita yang mnganggap pernikahan sebagai suatu situasi yang mengharuskan terlibat dalam pekerjaan rumah tangga yang melelahkan cenderung untuk mnganggap hubungan seks sebagai sesuatu kelelahan juga. dan keadaan ini sebenarnya bukanlah 100% kesalah dari pihak Perempuan.
Hilangnya Gairah Seks Dalam Suatu Pernikahan
Lingkungan yang berbeda dapat juga menyebabkan seseorang wanita kehilang gairah seksualnya. Seorang wanita yang berasal dari lingkungan yang riligius akan menganggap pernikahan sebagai sesuatu hal yang rutindan mungkin akan berakhir dengan mudah tanpa sesuatu sebab yang serius, Wanita tersebut akan kehilangan kepercayaan akan konsep pernikahannnya semula, Baginya kenyataan bahwa pernikahan merupakan hubungan yang tidak lebih dari sekedar hubungan seksual. Seks yang semula dianggap sebagai pernyataan cinta akan berubah menjadi hubungan saling tukar menukar.
Lingkungan yang berbeda dapat juga menyebabkan seseorang wanita kehilang gairah seksualnya. Seorang wanita yang berasal dari lingkungan yang riligius akan menganggap pernikahan sebagai sesuatu hal yang rutindan mungkin akan berakhir dengan mudah tanpa sesuatu sebab yang serius, Wanita tersebut akan kehilangan kepercayaan akan konsep pernikahannnya semula, Baginya kenyataan bahwa pernikahan merupakan hubungan yang tidak lebih dari sekedar hubungan seksual. Seks yang semula dianggap sebagai pernyataan cinta akan berubah menjadi hubungan saling tukar menukar.